Minggu, 01 November 2009

ACTION JUST BEGINS


Hari Sabtu kemarin tanggal 31 Oktober 2009 berbeda dengan hari sabtu biasanya. saya tidak ada janji untuk pergi kemanapun atau bertemu dengan siapapun.  Oleh karena itu, sejak pagi ketika mau sarapan saya sudah mengajak istri untuk melihat rumah yang diiklankan di koran harian PR sabtu lalu, yang kebetulan lokasi dekat dengan tempat tinggal kami.  Iklan baris itu saya perlihatkan kembali ke istri, bunyi iklannya kurang lebih begini: "Jl  Rmh di ..........Lt83 Lb63 SHM  T..............."   singkat kata istriku setuju untuk melihat - lihat rumah tersebut.   Sekitar pukul sepuluh kami meluncur ke TKP  (Tempat Kejadian Properti... he.. he) eh...anak kami juga ikut katanya sekalian mau diantar main PS ... ya tak apalah mumpung liburan.  Bertiga kami bersepeda motor menuju ke rumah yang mau di jual tersebut.  Rumah ini letaknya di sebuah komplek yang sudah lama di daerah kami, kebanyakan dari penghuni komplek tersebut pensiunan Prajurit TNI AU.   Tipe dan model rumah di kompleks tersebut masih standar, sepertinya sedikit saja yang sudah direnovasi. 

Setelah berputar - putar, belok kanan - belok kiri - lurus terus, kemudian tanya sana - tanya sini, tidak terlalu sulit kami pun menemukan rumah yang dimaksud.  Istri saya terlihat sumringah melihat rumah nya tertata rapi, bersih, dan cukup asri........ ini tandanya sang tuan rumah apik dan pandai merawat rumahnya.  Pintu gerbang saya buka lalu masuk menuju pintu rumah dan mengetuknya.  Sekian detik kemudian pintu terbuka, nampaklah seorang ibu tersenyum mempersilahkan kami masuk, seakan beliau sudah faham kalam kedatangan kami ke rumahnya adalah untuk melihat - lihat rumahnya.  Ibu, pemilik rumah menunjukkan ruangan - ruangan yang ada di rumahnya, sampai ke kamar mandi dan fasilitas lainnya.  Setelah puas melihat - lihat ruangan - ruangan di rumah tersebut, saatnya saya menjelaskan maksud yang sebenarnya.  

 "Ibu, kami tertarik dengan rumah ibu, bersih, tertata rapi pokonya nyaman.   InsyaAllah kami akan membeli rumah ibu dengan harga yang ibu inginkan.  Demi kelancaran tranksaksi pembelian rumah ini, kami sangat mengharapkan kerjasamanya dari ibu. Kami  memerlukan foto copyan sertifikat rumah, IMB, Ijin Pendahuluan PBB, dan Blue Print denah. Data fotocopyan tersebut diperlukan rekanan bank kami untuk mencairkan sejumlah uang seharga rumah ibu ini.  Prosesnya, insyaAllah hanya dua minggu. Ibu akan menerima uangnya kontan."

Mendengar penjesan saya, sejenak si ibu terdiam, tetapi kemudian beliau tersenyum dan menjawab bahwa prinsipnya bersedia untuk bekerjasama, bahkan fotocopyan yang saya maksudkan sudah ada tersedia.  Tetapi kami harus bersabar beberapa hari, karena:
  1. Besok hari minggunya akan ada yang melihat - lihat rumah ini, dan dia juga berminat untuk membeli rumah ini.  Pemilik rumah bebas menawarkan rumahnya ke siapa saja.
  2. Ibu harus bicara dengan bapak dulu (suaminya) sekarang sedang tidak berada di rumah.
  3. Pernah juga tetangganya  mau membeli rumahnya dengan cara KPR ini.  Berbulan - bulan ditunggu tidak ada kabar, akhirnya fotocopyan yang sudah diberikan diambil kembali.
 Inilah kisah pertama mendapatkan properti  second melalui KPR. Kesulitan langsung menghadang, bersabar dulu, bukankan setelah kesulitan akan datang kemudahan. InsyaAllah.


Sampai Jumpa pada kisah selanjutnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Domain Stats Tool

Enter Domain Name

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Assalammu'alaikum Wr. Wb

Para Sahabat Rasulullah Ternyata kaya raya melalui bisnis Properti. Umar ra. memiliki 70.000 properti, Utsman ra memiliki properti sepanjang wilayah Aris dan Khaibar, belum lagi sahabat seperti Amru bin Ash, Abdurrahman bin Auf, Zubair bin Awwam, Mu'awiyah dll.
Andalah Pewarisnya.

strategi membangun kekayaan secara syariah melalui properti yang sederhana, yang bisa dilakukan semua orang, baik dia pengusaha, karyawan, atau bahkan pengangguran sekalipun....
Temukan caranya hanya di KLIK DISINI